Tampilkan postingan dengan label Politik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Politik. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Juni 2023

Taktik Inovatif Relawan Ganjar untuk Menarik Pemilih Muda di Pemilu 2024

Rahmi05Official--Setiap kandidat Presiden RI tahun 2024 memiliki cara dan strategi unik untuk mendapatkan suara pemilih pada Pemilu mendatang, terutama pemilih muda.

Berdasarkan laporan dari Centre for Strategic dan International Studies (CSIS), pemilih muda berusia 17-39 tahun akan memiliki peranan penting dalam Pemilu 2024. Proporsi pemilih muda diperkirakan mencapai hampir 60 persen atau sekitar 190 juta warga Indonesia.

Dalam upaya untuk meraih suara pemilih muda, relawan dari tim pendukung Ganjar Pranowo di Jawa Barat telah menyiapkan strategi khusus untuk memenangkan kandidat dari PDIP tersebut dalam Pilpres 2024.

"Kami akan fokus pada pemilih milenial karena mereka merupakan kelompok terbesar saat ini. Kami berusaha mendengarkan pendapat para pemuda ini agar mereka dapat menjadi penggerak dan menyebarkan kampanye Pak Ganjar," ungkap Suprapto, Ketua DPW Kasmaran Ganjar Jabar, pada Minggu (11/6/2023).

Menurutnya, strategi yang digunakan untuk memperoleh suara di Jawa Barat tidak melulu mengandalkan pertemuan massa yang besar.

"Untuk saat ini, kita dapat memulainya dengan mengunjungi rumah-rumah orang-orang terdekat. Karena itu, kami mengumpulkan relawan dari lingkungan terdekat seperti diri sendiri dan tetangga sekitar," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Leles Sudarmanto Dipuro, Dewan Pembina Kasmaran Ganjar Pranowo, menyatakan bahwa Kasmaran Ganjar merupakan kelompok relawan yang telah berhasil membawa Jokowi menjadi presiden selama dua periode.

"Saatnya bagi kami untuk mendukung Ganjar Pranowo dalam pencapaiannya sebagai presiden," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa sebagian besar relawan yang tergabung dalam Kasmaran Ganjar adalah seniman dan merupakan bagian dari paguyuban di seluruh Indonesia.

"Kami menjalin banyak kerjasama dengan para perantau yang ada di Kasmaran. Kasmaran menjadi wadah komunikasi bagi masyarakat perantauan di seluruh dunia," tambahnya.

Bahkan, menurutnya, relawan dari berbagai daerah seperti Hongkong, Malaysia, Singapura, Eropa, dan Belanda turut berpartisipasi dalam kegiatan Kasmaran Ganjar di Jakarta.***

Semoga bermanfaat.

Sumber: Tribun Priangan


Gelora Pemilihan 2024: Drama Capres Masa Depan! Siapa yang Memimpin Polling?

Ada kabar menarik nih mengenai survei terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Survei Nasional (LSN). Survei ini memperlihatkan tingkat elektabilitas dari tiga bakal calon presiden (bacapres) yang tengah ramai diperbincangkan, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Hasilnya cukup menarik, karena Prabowo berhasil unggul di Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan elektabilitas sebesar 35,6%. Disusul oleh Ganjar dengan 30,2% dan Anies dengan 26,5%.


Dilansir dari detikNews, hasil survei LSN secara nasional juga menunjukkan keunggulan Prabowo dengan elektabilitas sebesar 38,5%. Ganjar berada di posisi kedua dengan 32,8%, dan Anies menempati posisi ketiga dengan 21,9%. Survei ini dilakukan pada periode 24 Mei hingga 3 Juni 2023 di 34 provinsi di Indonesia.


Jumlah responden dalam survei ini mencapai 1.420 orang, yang merupakan warga negara Indonesia dengan usia minimal 17 tahun atau yang sudah memiliki KTP. LSN menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak sistematis (multistage random sampling) untuk memilih responden. Dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95% dan margin of error sebesar +/- 2,6%.


Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih dengan menggunakan kuesioner sebagai panduan. Responden diminta untuk memberikan jawaban tertutup terkait pilihan mereka jika saat ini dilangsungkan pemilihan presiden (Pilpres) hanya dengan tiga calon di bawah ini: Prabowo, Ganjar, dan Anies. Hasilnya menunjukkan bahwa Prabowo unggul dengan elektabilitas 38,5%, disusul oleh Ganjar dengan 32,8%, dan Anies dengan 21,9%.


Secara umum, survei ini menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto terus mengalami peningkatan yang konsisten di tingkat nasional. Meskipun elektabilitas Ganjar Pranowo sempat mengalami penurunan setelah kontroversi Piala Dunia U-20, namun secara keseluruhan elektabilitasnya cenderung stagnan. Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan menunjukkan tren penurunan yang terus berlanjut," ungkap Gema Nusantara, Direktur Eksekutif LSN dalam paparan surveinya secara virtual pada hari Minggu (11/6/2023).


Survei ini juga mengungkapkan peta kekuatan elektabilitas dari masing-masing calon presiden di sembilan provinsi besar di Indonesia. Provinsi-provinsi tersebut antara lain Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.


Berikut adalah tingkat


 elektabilitas dari masing-masing calon presiden di setiap provinsi:


Sulawesi Selatan:

- Prabowo Subianto 35,6%

- Ganjar Pranowo 30,2%

- Anies Baswedan 26,5%


Sumatra Utara:

- Prabowo Subianto 42,5%

- Ganjar Pranowo 40,6%

- Anies Baswedan 13,2%


Sumatra Selatan:

- Prabowo Subianto 38,5%

- Ganjar Pranowo 28,7%

- Anies Baswedan 24,3%


Lampung:

- Ganjar Pranowo 40,2%

- Prabowo Subianto 35,4%

- Anies Baswedan 15,5%


Banten:

- Prabowo Subianto 57,3%

- Ganjar Pranowo 19,8%

- Anies Baswedan 19,2%


DKI Jakarta:

- Anies Baswedan 40,3%

- Ganjar Pranowo 27,5%

- Prabowo Subianto 27,1%


Jawa Barat:

- Prabowo Subianto 53,2%

- Anies Baswedan 22,5%

- Ganjar Pranowo 20,4%


Jawa Tengah:

- Ganjar Pranowo 58,6%

- Prabowo Subianto 25,3%

- Anies Baswedan 12,8%


Jawa Timur:

- Prabowo Subianto 41,2%

- Ganjar Pranowo 40,8%

- Anies Baswedan 13,3%


Terlihat bahwa tingkat elektabilitas setiap calon presiden berbeda di setiap provinsi. Data ini memberikan gambaran mengenai kekuatan politik mereka di wilayah-wilayah tersebut.


Nah, itulah hasil survei terbaru mengenai calon presiden 2024. Tentu saja, ini hanyalah sebuah gambaran dan situasi politik bisa berubah sewaktu-waktu. Mari kita nantikan perkembangan selanjutnya!


Semoga bermanfaat**


Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/

Minggu, 11 Juni 2023

Pemilu Serentak 2024: Tanggal Pemungutan Suara dan Harapan Efisiensi


Pemerintah Indonesia telah mencapai kesepakatan bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan penyelenggara pemilihan umum (pemilu) terkait jadwal pemungutan suara Pemilu Serentak 2024. Pemungutan suara untuk memilih presiden, wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, serta anggota DPD RI akan dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 14 Februari 2024.

Kesepakatan ini dihasilkan dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat yang berlangsung di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, pada Senin (24/01/2022). Agenda ini melibatkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Republik Indonesia.

"Selain pemilihan umum nasional untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, kita juga akan melaksanakan pemungutan suara serentak untuk memilih gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota pada hari Rabu, tanggal 27 November 2024," ujar Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung.

Doli menyatakan bahwa tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2024 akan ditetapkan setelah dilakukan pendalaman lebih lanjut oleh DPR RI, pemerintah, dan penyelenggara pemilu. "Setelah satu tahun melakukan pembahasan, kami berhasil mencapai kesepakatan yang telah lama ditunggu oleh seluruh masyarakat Indonesia," tambahnya.

Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa pemerintah setuju untuk mengadakan Pemilu 2024 pada tanggal 14 Februari. "Menurut kami, tanggal 14 Februari adalah tanggal yang tepat," kata Tito. Dia menjelaskan bahwa tanggal tersebut memberikan ruang bagi penyelenggaraan pemungutan suara Pemilu dengan Pilkada Serentak 2024 yang akan diadakan pada bulan November.

"Pemilihan tanggal tersebut memberikan waktu yang cukup untuk Pilkada Serentak (2024) yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, yang akan diadakan pada bulan November. Dengan demikian, terdapat jeda waktu antara bulan Februari dan November yang dapat dimanfaatkan dengan baik, terutama jika terjadi putaran kedua pemilihan," jelas Tito.

Pemerintah berharap bahwa penetapan jadwal pemilu didasarkan pada prinsip efisiensi, mengingat situasi pemulihan ekonomi dan kondisi keuangan negara, baik di tingkat pus

at maupun daerah. Dengan adanya efisiensi tersebut, anggaran dan tahapan kampanye dapat terkendali.

"Ini juga memberikan kesempatan untuk memperpendek waktu, seperti tahapan kampanye, dan memberikan waktu yang cukup bagi penyelenggara pemilu untuk melaksanakan proses lainnya," tambah Mendagri.

Mengambil pelajaran dari kesuksesan Pilkada Serentak 2020, Mendagri mengimbau agar pelajaran positif yang telah dipetik dapat diterapkan pada Pemilu dan Pilkada 2024. Di sisi lain, pengalaman negatif seperti kampanye yang terlalu panjang dan berdampak pada polarisasi masyarakat perlu diatasi.

"Kita menyadari bahwa pemilihan adalah puncak dari demokrasi. Ini merupakan momentum penting di mana setiap warga negara menggunakan hak demokrasi mereka. Oleh karena itu, yang perlu kita kelola adalah bagaimana perbedaan tersebut tidak menjadikan potensi konflik," tegas Mendagri.

Ketua KPU, Ilham Saputra, juga mengungkapkan bahwa Pemilu 2024 direncanakan pada tanggal 14 Februari. Menurutnya, memilih hari Rabu sebagai hari penyelenggaraan pemilu merupakan tradisi yang telah berlangsung selama ini. "Tanggal 14 Februari jatuh pada hari Rabu. Rabu menjadi hari penyelenggaraan pemilu dari tahun ke tahun, dan pada konsinyering pertama antara pemerintah dan DPR, tanggal 14 Februari juga pernah diajukan," ungkap Ilham.

Semoga Bermanfaat***

Sumber ; https://www.kominfo.go.id/